Bayar Parkir Harus Pakai Aplikasi Khusus? QRIS in aja!

Sandi Fajariadi
5 min readJan 21, 2022

--

Marhaban tiba, Marhaban tiba. Eh. Ramadhan tiba, Ramadhan tiba. Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya, seperti saya. Di bulan Ramadhan ini kita harus tetap produktif, wong tidur aja bisa jadi ibadah di bulan Ramadhan, apalagi kalau beraktivitas yang positif.

Saya mau bahas tentang QRIS lagi nih. Tapi sebelumnya mau bahas yang ga penting dulu. Sebagian orang kalau bilang QRIS, bilangya ‘ kiuris’. Sebagian lagi bilangnya ‘ kris’. Saya bagian orang yg bilangnya ‘ kris’. Jadi pengen tahu sebenarnya ejaan yang benar apa sih? Kalau ada yang tahu bisa komen di bawah ya. Tapi sekali lagi, ga penting sih 😂 Sama kayak membahas bubur diaduk apa ngga.

Saat ini kalau kita parkir di beberapa lokasi, pembayaran parkir bisa menggunakan beberapa cara. Paling konvensional adalah kita bertatap muka dengan petugas parkir. Alhamdulillah kalau ketemu petugas parkir yang mukanya teduh dan menenangkan. Soalnya kadang2 senyum juga ngga 😁 dan pembayarannya menggunakan uang tunai yang kalau tidak ada uang kecil bisa lama nyari uang kembalian daripada parkirnya.

Pembayarannya menggunakan uang tunai yang kalau tidak ada uang kecil bisa lama nyari uang kembalian daripada parkirnya.

Sampai saat gerbang parkir, tersentuh sebuah rencana, dari serakahnya kota. Eiitss, itu mah Ujung Aspal. Kalau ini mah gerbang parkir berevolusi, menjadi cashless payment dan bahkan sudah ada yg manless. Umumnya proses cashless menggunakan kartu fisik uang elektronik yang di tap di suatu terminal. Awalnya masing2 kartu mempunyai terminal masing2, tapi sekarang bisa menggunakan 1 terminal untuk multi kartu. Ada yang masih dibantu oleh operator parkir, ada yang sudah otomatis tanpa perlu dijaga lagi.

Gerbang parkir berevolusi, menjadi cashless payment dan bahkan sudah ada yg manless.

Lalu datanglah aplikasi yang bisa melakukan pembayaran. Terus dipikirkan bagaimana caranya menggunakan aplikasi untuk membayar parkir. Ada ide “Bagaimana kalau kita scan karcis nya untuk dibayar sebelum keluar?” Dan muncul proses dimana untuk bayar parkir kita scan dulu karcis dengan aplikasi dan melakukan pembayaran, dimana kita diberikan suatu batas waktu untuk keluar. Di gerbang kita tinggal scan karcis yang sudah dibayar dan gerbang akan terbuka.

Terus ada inovasi lain lagi “Bagaimana kalau kita kaitkan karcisnya dengan akun user yang akan membayar, jadi pas di gerbang ketika scan langsung di debet?” Dan Avada Kedavra, eh abracadabra, muncul proses dimana ketika masuk maka kita tinggal scan karcis parkirnya untuk dikaitkan dengan akun kita sehingga ketika keluar dari gerbang parkir tinggal mendebet saldo akun kita.

Ada beberapa proses lain seperti membayar parkir langsung menggunakan aplikasi parkir khusus atau ada juga yang menggunakan gelombang suara untuk menggantikan karcis parkir sehingga tinggal membayar di dalam aplikasi.

Semuanya keren, sangat inovatif, tapi kendalanya adalah hanya aplikasi tertentu yg bisa melakukan masing2 proses tersebut. Untuk bisa masuk ke dalam proses itu, kita harus melakukan integrasi system agar sesuai dengan proses yang berjalan. Bayangkan jika ada banyak aplikasi yang ingin ikutan bisa membayar parkir, maka harus melalui proses development yang panjang dan bisa jadi harus melakukan banyak kustomisasi.

Semuanya keren, sangat inovatif, tapi kendalanya adalah hanya aplikasi tertentu yg bisa melakukan masing2 proses tersebut.

Harus ada 1 cara yang bisa diakses oleh banyak aplikasi dengan mudah sehingga memudahkan pengguna aplikasi melakukan pembayaran. Metode apa kira2 yang bisa menghubungkan banyak aplikasi? Harus sesuatu yang sudah menjadi standar.

Kalau QRIS sudah bisa diakses oleh banyak aplikasi pembayaran, kenapa tidak menggunakan QRIS saja? Harusnya bisa. Yes, there will be some concerns, but we can focus on what we can do with QRIS.

Harusnya mudah sih journeynya. Pembayaran menggunakan QRIS tidak perlu mengubah banyak proses parkir yang sudah berjalan. Pengguna ketika masuk mengambil karcis parkir. Ketika akan keluar, karcis bisa dican dengan reader terminal. Dari reader terminal akan diketahui ID karcis dan bisa dihitung biaya parkir yang harus dibayar pengguna. Dengan data transaksi tersebut, bisa dibentuk menjadi image QRIS dan tinggal dibayar oleh pengguna dengan menggunakan aplikasi QRIS yang dimiliki. Status QRIS terbayar dan terinfo ke gerbang maka gerbang parkir akan terbuka.

QRIS tentunya harus QRIS dinamis. Informasi pembayaran harus bisa diterima dengan cepat di gerbang parkir agar pengguna tidak menunggu terlalu lama. Semua harus dalam API host-to-host based agar bisa digunakan di perangkat apapun.

Saat ini SPIN bekerjasama dengan BSR sebagai pengelola parkir di kawasan MNC untuk melakukan proses pembayaran parkir menggunakan QRIS. Coba saja main main ke kantor MNC Kebon Sirih untuk melihat langsung.

Pada saat keluar parkir, pengguna akan menemui layar terminal di gerbang parkir yang akan menampilkan image QRIS untuk pembayaran parkir. Tinggal scan maka gerbang akan terbuka.

Pilihan pembayaran yang ada tidak hanya QRIS, ada alternatif pembayaran lainnya. Hal ini sebagai bentuk layanan kepada pengguna yang bisa memilih metode pembayaran apapun yang dimiliki untuk membayar parkir. Tetapi penggunaan QRIS tentunya membuka akses kepada banyak pengguna yang saat ini sudah familiar dengan penggunaan QRIS untuk melakukan pembayaran.

Masih banyak yang harus disempurnakan tapi ini sudah menjadi awal yang bagus. Iterasi review dan perbaikan harus selalu dijalankan. Ingat, di atas langit masih ada Hotman Paris!

Originally published at https://www.linkedin.com.

Sandi Fajariadi mempunyai pengalaman di product development terutama terkait payment, emoney dan ewallet. Di waktu senggang membuat aplikasi mobile seperti cek RS dan dengan temannya iseng membuat beberapa lagu di The Vader

--

--

Sandi Fajariadi

10+ years deep in payment systems, always curious about QRIS. Let's talk!