PayStory — Bisakah Routing QRIS di Switching Sama Seperti Routing di Internet Exchange?

Sandi Fajariadi
5 min readAug 6, 2023

Saya menganut aliran tidak percaya ada sistem yg 100% up tanpa downtime. Sekelas Google atau Facebook saja bisa mengalami downtime. Jadi biasanya ketika melakukan pengembangan sistem, saya memastikan ke tim developer agar ketika terjadi downtime di sistem lainnya maka sistem yang berjalan bisa menanganinya. Walau terkadang dari developer suka halu “ Tidak mungkin ada yang down” atau “ Ini satu environment, tidak mungkin tidak dapat respon”.

Jadi ingat cerita di Yotube dari Habib Ja’far ketika ada orang yang selalu menghitung uang ketika menerima dari ATM, ditegurlah orangnya “ Pak, uangnya tidak usah dihitung lagi, kan keluarnya dari ATM”. Orangnya malah membalas “ Jangankan sama ATM yang buatan manusia, kepada kamu yang buatan Tuhan saja saya tidak percaya” 😁

Isu yang diangkat di artikel ini muncul ketika salah satu rekan di APGI bertanya mengenai penambahan Switching QRIS untuk bisa meningkatkan layanan QRIS di sisinya. Masalahnya, posisi dia adalah sebagai Acquirer, bukan Issuer.

Pada proses QRIS, semua transaksi QRIS akan bergantung pada pemain di tengah, yaitu Switching, jika transaksi dilakukan antar 2 penyedia layanan QRIS yang berbeda (QRIS Off Us).

Sesuai dengan aliran yang tidak percaya bahwa tidak ada sistem yang 100% selalu up, maka di sisi penyedia layanan QRIS yang memiliki merchant ingin terkoneksi ke 1 Switching lagi sebagai backup, sehingga kondisinya menjadi seperti berikut.

Masalahnya adalah, ketika Switching QRIS 1 nya down, arah transaksi tidak serta merta otomatis berubah arah dari Switching QRIS di tempat issuer ke Switching QRIS 2 milik Acquirer.

Proses untuk berubah arah ini harus dilakukan secara manual, artinya sisi Acquirer harus menginformasikan ke Switching QRIS 2 untuk bisa menginformasikan ke Switching QRIS milik Issuer agar semua transaksi QRIS diarahkan ke Switching QRIS 2.

Proses manual ini terjadi karena memang belum ada mekanisme otomatis untuk melakukan routing QRIS. Saat ini ada 4 Switching QRIS yang aktif dan masing-masing Switching bisa memiliki anggota PJP QRIS yang sama atau bisa jadi 1 PJP QRIS hanya terkoneksi ke 1 Switching saja. Interkoneksi antar Switching masih menggunakan konfigurasi manual.

Kita bisa mencontoh bagaimana cara routing IP Address di perangkat network. Dimana sebuah host dengan IP Address yang dimiliki bisa dicapai dari banyak arah karena host tersebut terkoneksi dengan banyak node network lainnya. Konsep routing ini sudah diketahui secara umum oleh para Network Engineer, dimana Dynamic Routing ini umum digunakan di ISP atau Internet Exchange agar koneksi ke suatu host bisa dapat dituju walau ada node network yang down.

Kita bisa gambarkan dimana ada 4 router yang saling terkoneksi satu sama lainnya dan saling melakukan advertise IP Address yang mereka miliki. Dengan melakukan advertise maka setiap router akan memiliki tabel routing untuk setiap IP Address dengan weight yang berbeda- beda. Semakin cepat koneksi yang diperlukan maka weight-nya akan semakin besar.

Seandainya koneksi dari Router D ke arah Router A mati, maka jika dari sisi Router D ingin terkoneksi dengan IP subnet 192.168.0.0/24 maka Router D bisa mencapai Router A dengan 3 kemungkinan, yaitu

  1. Router D — Router B — Router A
  2. Router D — Router C — Router A
  3. Router D — Router C — Router B — Router A

Jika setiap kemungkinan mempunyai weightnya masing-masing, maka opsi nomor 1 dan 2 akan mempunyai weight yang sama dan opsi nomor 3 akan mempunyai weight yang paling kecil.

Jika kita bisa menganalogikan IP Subnet tersebut adalah ID milik PJP QRIS, maka proses di atas bisa dibuat seperti gambar di bawah.

Diandaikan PJP QRIS 1 terkoneksi ke Switching D. Jika dari PJP QRIS 1 yang ada di Switching D ingin menuju PJP QRIS 2 yang ada di Switching A, pilihan rute koneksinya akan sama seperti yang dijelaskan sebelumnya. Tidak perlu ada permintaan atau konfigurasi manual di sisi Switching jika salah satu koneksi down.

Jika koneksi dari Switching A ke Switching D mati maka ID PJP QRIS 2 di Switching A tidak akan ter-advertise di Switching D. PJP QRIS 1 di Switching D akan tahu rute mana yang terbaik yang harus dilalui agar bisa ke PJP QRIS 2 di Switching A. Contoh di gambar, PJP QRIS 1 akan dilarikan ke Switching C baru diteruskan ke Switching A.

Bisa saja proses dynamic routing PJP QRIS ini menggunakan perangkat network yang sudah ada, sehingga tidak perlu ada perangkat khusus untuk melakukan advertise di layer aplikasi. Misalkan, setiap PJP QRIS yang terdaftar akan di-mapping ke IP Address Private yang sudah disepakati bersama oleh setiap Switching, sehingga tidak ada IP Address yang digunakan oleh lebih dari 1 PJP QRIS. Ketika PJP QRIS terkoneksi ke Switching, maka pihak Switching akan meng-advertise IP Address milik PJP ke semua Switching untuk menginformasikan bahwa sudah ada PJP QRIS yang terkoneksi. Setiap ada request yg masuk ke arah IP tersebut, maka di sisi Switching akan melakukan forwarding ke PJP QRIS pemilik IP Address tersebut.

Goal yang ingin dicapai tentunya adalah meningkatkan uptime dari layanan PJP QRIS, baik sebagai Issuer ataupun Acquirer. Tim Ops tidak perlu repot untuk meminta request pemindahan jalur karena prosesnya sudah ditangani oleh sistem.

Well, ini hanya sebuah pemikiran selintas di Sabtu sore, sambil menyeruput segelas teh manis hangat dan mengunyah tahu susu yang diorder online.

Seperti kata orang bijak “Lu punya duit, lu punya kuasa. Lu gak punya duit, ya lu puasa”

Sandi Fajariadi mempunyai pengalaman di product development terutama terkait payment, emoney dan ewallet. Di waktu senggang membuat aplikasi mobile seperti QRIS wantuno, cek RS dan dengan temannya bersenang senang membuat beberapa lagu di The Vader.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Sandi Fajariadi
Sandi Fajariadi

Written by Sandi Fajariadi

10+ years deep in payment systems, always curious about QRIS. Let's talk!

No responses yet

Write a response