PRODUCT DEVE❤️MENT — Full-Stack Product Manager

Sandi Fajariadi
5 min readJun 13, 2022

Janjian sama Riyo itu ibaratnya janjian sama karet ban, bukan karet gelang lagi. Ngaretnya itu seperti keajaiban dunia ke-delapan. Pernah janjian makan siang sama Riyo, ketika ditelpon bilangnya “ Gue o te we nih”. Tapi OTW nya versi Riyo itu artinya dia baru sadar ada janji dan belum ngapa2in, dan artinya dia baru akan datang sekitar 2 jam lagi! Itu juga kalau dia tidak mendapat kejadian aneh bin ajaib di jalan. Pernah sekali dia beralasan menolong kucing di jalan “ Kucing nya masuk ke kali jay, masa iya gue mesti diemin aja”. Dan yang ajaibnya, dia mengaku menyelamatkan kucingnya dengan cara CPR “ Pas gue angkat, badan kucingnya lemes jay. Wah jangan2 ada air masuk. Gue kan gini2 di sekolah dulu ikut PMR, jadi tau lah cara CPR. Jadi gue bantu pake CPR aja”. Yang saya belum tahu, apakah kucingnya sadar karena CPR nya Riyo atau karena bau naga nya. Nah, jadi lebih baik kalau mau janjian makan siang sama Riyo, bilangnya janjian sarapan aja. Kalau janjian makan malam ntar jadinya sahur bareng.

Tapi tidak ada angin tidak ada hujan, hari ini Riyo bisa datang tepat waktu. Malah lebih duluan dia datangnya. “ Apa kata dunia?” begitu katanya “ Sudah dibilang jangan telat, masih telat juga awak, matilah awak” Wah, watak copet jadi jenderal nih. Masih ok lah, daripada jenderal jadi copet, naga bikin onar itu namanya. Kami bertemu di tempat ngupi yang katanya milik rapper internasional, atau bisa dibilang mempunyai sahamnya. Dia sudah memesan segelas es kopi yang kini tinggal setengahnya “ Ini gue minta dibuatkan kopi spesial racikan gue sendiri ke baristanya”. Wah melihat betapa nikmatnya Riyo meminum kopinya, sayapun meminta kopi dengan racikan yg sama ke baristanya, walau baristanya sempat bertanya apakah saya yakin mau memesan yg sama, saya sih iyain aja.

Katanya dia sudah bisa lebih rileks di pekerjaan, jadi bisa mengatur waktu lebih baik. “ Gue udah dapat orang product nih” dimana dia sudah bisa bagi bagi beban kerja “ Tim lain juga sudah ada yang isi”. Tadinya dia membuat istilah “ Full-Stack Product Manager” yang dia artikan adalah PM yang mengerjakan semuanya sendirian dari ujung depan sampai belakang “ Kadang kadang suka ngepel lantai dan bersihin AC juga”.

Saya langsung nyeletuk “ Itu full stack atau cross functional PM?” sambil nyengir kuda. “ Potato poteto, sami mawon” balasnya “ Tapi gue pahamlah, yang namanya start up ya pasti multi tasking semua, kalau ngga multi tasking bukan start up namanya, tapi star trek enterprise”. Wah, sebentar dulu Ferguso, masa Full-Stack PM hanya ada di start up saja.

Bukannya yang kayak Full-Stack PM ini juga ada di setiap industri, tidak melihat apakah bisnisnya kecil atau besar?”.

Setelah dia menyeruput seteguk kopinya, dia menimpali “ Iya, di perusahaan besar juga bisa terjadi. Tapi mungkin itu terjadi karena penghematan biaya atau memang bisnis di divisinya belum besar. Tapi kalau start up di awal awal itu udah jadi ajian kudu”. Wah, Riyo ini emang paling bisa kalau bikin istilah istilah. Ini apa lagi maksudnya ajian kudu? “ Apaan tuh ajian kudu? Bukan buat lawan ajian lampah lumpuh kan” kataku sambil cekikikan. “ Eh ini dibilangin malah ketawa ketiwi. Ajian kudu itu maksudnya kalau di start up itu harus kudu bisa ini itu. Namanya juga baru mulai, belum dapat business model yang tepat, belum dapat pendanaan yang besar, jadi pasti banyak trial & error dan sumber daya manusianya juga belum banyak”.

Tiba tiba tangannya dibuka kearahku menirukan gerak stop “ Sebentar, seteguk dulu” Jiahhh, pakai acara pause segala. Setelah menyeruput kopinya, dia melanjutkan lagi “ Karena tidak banyak orang, jadinya diharapkan semua orang bisa multi tasking, walau tetap sebagai team. Tidak ada sih yang namanya superman, adanya superteam. Penerapan MVP kan bukan hanya ketika rilis produknya, tapi juga dalam organisasi team nya. Buat team secukupnya yang bisa bergerak dengan cepat dan efisien untuk menghasilkan MVP”.

Kalau sudah begitu, PM pasti ngurusin banyak hal. Tidak hanya discovery produk nya, tapi sampai ke urusan teknis, bisnis, legal bahkan operasional. Plus minus sih. Bagi yang suka belajar dan sadar bahwa proses yang dilakukan adalah wajar bagi perusahaan rintisan, hal ini pasti challenge bagi mereka. Tapi bagi yang suka dengan scope kerja yang jelas dan sudah teratur, tentunya butuh waktu untuk beradaptasi. Bukan berarti Full-Stack PM ini sesuatu yang pasti benar ya. Lebih tepatnya tak terelakkan di perusahaan rintisan”.

Dia masih meneruskan “ Apalagi kalau teamnya benar benar diisi orang orang profesional yang mempunyai keahlian yang berbeda beda dan saling berinteraksi, benar benar cross functional team. Kalau sudah begitu, tidak ada hil yang mustahal”. Saya tinggal menunggu sedotan kopinya nyolok ke matanya, udah mirip Asmuni, tapi tidak terjadi, malah masih terus menyambung “ Cross functional team yang ideal itu kayak trio Eros, Yockie, dan Chrisye. Udah dahsyat ditambah Guruh, beuhhh, smaradahana itu. Yang penting selalu belajar dan belajar. Di atas ketoprak masih ada kerupuk kan?”.

Dan di atas kerupuk masih ada telur dadar” Saya timpali sambil manggut manggut seperti marmut dan menyahut “ Kalau pekerjaan multi tasking, gajinya multi juga dong” sambil saya nyengir, bukan kuda lagi, udah kuda nil malah. “ Nah ini. Kalau ini gue no komen deh. Multi tasking dan multi gaji itu multi interpretasi. Tergantung lo jay, mau masuk tim yang mana. Tim diaduk, tim tidak diaduk atau tim dikocok” kata Riyo sambil menyedot habis es kopinya,

Wah iya, kopi saya mana ya. Udah habis saja kopinya dia. Dan akhirnya kopi sayapun tiba tak lama kemudian. Dengan semangat 45, saya yang dari tadi ngobrol dengan Riyo membuat rasa haus sampai ke ubun ubun menjadikan saya langsung meminum kopinya.

Buaahhhhhh!” air kopi tersembur dari mulut saya, kaget setengah mati “ Jangkrik, yo, kopinya pahit banget. Kopi apaan ini?

Lah, pahit apanya, ini manis enak kok, ada bau bau melatinya. Kopi ireng iki.

Waduh, bahaya!

Sandi Fajariadi mempunyai pengalaman di product development terutama terkait payment, emoney dan ewallet. Di waktu senggang membuat aplikasi mobile seperti cek RS dan dengan temannya bersenang senang membuat beberapa lagu di The Vader

Originally published at https://www.linkedin.com.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

Sandi Fajariadi
Sandi Fajariadi

Written by Sandi Fajariadi

10+ years deep in payment systems, always curious about QRIS. Let's talk!

No responses yet

Write a response