PayStory: QRIS on TV, Static Rasa Dynamic

Sandi Fajariadi
5 min readJun 25, 2021

QRIS masih jadi salah satu target utama pemerintah untuk menghubungkan penjual dan pembeli tanpa uang tunai. Hari Rabu kemarin, 10 Feb, bahkan ada acara sosialisasi QRIS menuju 12 juta merchant. Hingga September 2020, BI mencatat sekitar 3,6 juta UMKM telah menerapkan QRIS. Jumlah tersebut setara dengan 94 persen dari total merchant yang menerapkan QRIS (kutipan dari Link berikut). Butuh sekitar 8,4 juta merchant lagi. Go go go, cemungud!

Bagi yang belum tahu, saat ini ada dua proses QRIS yang dikenal, Static dan Dynamic. Static berarti gambar QRIS nya hanya perlu sekali dibuat. Nanti pembeli akan scan dan isi sendiri nilai pembayaran yang ingin dilakukan. Yang Dynamic, gambar QRIS nya akan dibuat setiap terjadi transaksi dan berbeda beda. Jadi jika pembeli pertama beli kopi lalu pembeli kedua beli bagel maka gambar QRIS untuk kedua pembeli tersebut akan berbeda.

Jika penjual bertatap muka dengan pembeli maka penjual bisa menggunakan QRIS Static atau Dynamic, tidak ada masalah. Jika penjual tidak bertatap muka dengan pembeli, pilihan yang memudahkan adalah QRIS Dynamic karena transaksi sudah direlasikan dengan pembeli sehingga penjual mengetahui siapa yang melakukan pembelian. Jika menggunakan QRIS Static di proses tanpa tatap muka maka pembeli harus memberikan bukti pembayaran kepada penjual untuk memastikan bahwa transaksi yang masuk ke dalam laporan penjual betul dibayar oleh pembeli tersebut. Biasanya QRIS Dynamic tanpa tatap muka dilakukan di online store atau device yang bisa membuat gambar QRIS secara dinamis.

Biasanya QRIS Dynamic tanpa tatap muka dilakukan di online store atau device yang bisa membuat gambar QRIS secara dinamis.

Nah, sekarang bagaimana jika ada yang ingin berjualan lewat QRIS tanpa harus bertemu dengan pembeli tapi gambar QRIS nya tidak bisa dibuat secara dinamis? Misal QRIS di TV, QRIS di terminal bis, QRIS di badan mobil, QRIS di billboard dan lain lain. Dan ditambah tidak ada informasi untuk memberikan bukti pembayaran ke penjual.

Jawabannya sebelumnya: Tidak memungkinkan.

Tidak ada informasi yang bisa diberikan penjual kepada pembeli dari transaksi QRIS tersebut, hanya mengkonfimasi bahwa transaksi sukses atau gagal, tapi tidak ada informasi lainnya. Jika pembeli ingin mendapatkan informasi tentang barang atau pengiriman, harus ada komunikasi lagi antara penjual dengan pembeli. Dan pembeli harus memberikan bukti pembayaran kepada penjual.

Hal ini tentu menyulitkan transaksi QRIS jika ingin berjualan dengan cara menyebar gambar QRIS dimanapun tanpa harus didampingi atau menampilkan QRIS di media TV dimana banyak orang bisa melakukan scan untuk 1 gambar QRIS saja.

Nah, hal ini adalah tantangan, bukan hambatan. Tantangan agar kita bisa menggunakan QRIS dalam bentuk transaksi apapun. Idenya adalah bagaimana penjual bisa memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pembeli untuk mendapatkan atau memproses barang yang sudah dibeli melalui sistem QRIS.

Idenya adalah bagaimana penjual bisa memberikan informasi yang dapat digunakan oleh pembeli untuk mendapatkan atau memproses barang yang sudah dibeli melalui sistem QRIS.

Implementasi yang dilakukan di SPIN untuk mengatasi hal ini dengan cara mengidentifikasi pembeli yang melakukan transaksi dan mengirimkan notifikasi ke dalam aplikasi SPIN pembeli mengenai informasi barang yang dibeli, bagaimana mendapatkannya, informasi pengiriman dan lainnya. Jika barang berupa konten digital maka barang bisa langsung digunakan oleh pembeli. Jika berupa barang fisik maka pembeli harus menginformasikan alamat pengiriman di suatu landing page.

Sayangnya cara ini hanya bisa dilakukan bila pembeli adalah pengguna SPIN saja. Jika pembeli merupakan pengguna aplikasi lain, identifikasi pembeli tidak mungkin dilakukan karena tidak ada data mengenai pembeli yang bisa digunakan untuk mengirimkan informasi langsung ke pembeli.

Jika pembeli merupakan pengguna aplikasi lain, identifikasi pembeli tidak mungkin dilakukan

Harus ada cara bagaimana agar penjual ( acquirer) bisa mengirimkan informasi ke pembeli ( issuer) walau berbeda aplikasi.

Setelah membaca, menimbang, mengingat dan memperhatikan dengan seksama dalam tempo yang sesingkat singkatnya, ditemukan workaround memanfaatkan respon balikan pada saat pembayaran. Jadi pada saat request pembayaran, respon yang dikembalikan berupa kode respon dan ID tagihan. Disini dicoba memanfaatkan isi dari ID tagihan dengan suatu data yang berisi kode transaksi atau kode voucher atau kode promo yang unik untuk setiap pembeli dan bisa diterima oleh issuer untuk diteruskan ke aplikasi pembeli. Pembeli bisa menggunakan kode tersebut untuk di redeem atau bisa langsung digunakan di aplikasi yang membutuhkan kode untuk suatu proses (misal marketplace, game, pulsa, token listrik dan sebagainya). Ini seperti Static tapi diproses Dynamic.

Cara ini belum sempurna. Informasi yang diberikan ke pembeli sangat terbatas, artinya dibutuhkan edukasi tambahan ke pembeli agar tahu bagaimana cara menggunakan kode nya. Seharusnya ada tambahan teks lainnya yang dikirimkan, tapi ini tidak memungkinkan dengan spesifikasi API QRIS saat ini.

Ada beberapa ide yang bisa dilakukan untuk mengakomodir QRIS Static rasa Dynamic ini :

  1. Menambahkan informasi tambahan di API respon dari pembayaran QRIS, seperti additional_data_1 dan additional_data_2 untuk mengakomodir secara benar informasi kode dan teks lainnya di API QRIS.
  2. Mengaktifkan fungsi tag 62 secara komplit, dimana jika salah satu Sub Data Element 01 sampai 08 berisi 3 asterisk (***) maka aplikasi akan menampilkan pop up isian kepada pembeli untuk mengisi sesuatu, misal: alamat, nomor telpon atau email, dimana nantinya penjual bisa menghubungi langsung pembeli.
  3. Di tag 62 Sub Data Element 09 juga bisa diisi dengan karakter A (Address), M (Mobile Phone) dan E (Email) dimana pembeli harus mengisi data data tersebut untuk melanjutkan transaksi.
  4. Ada API tambahan untuk memberikan notifikasi ke issuer yang ditembak oleh acquirer di API QRIS berdasarkan ID RRN.

Use case dari QRIS Static rasa Dynamic ini bisa digunakan untuk transaksi yang sudah didefinisikan harga dan barang nya tapi tidak bisa dilakukan secara dinamis karena keterbatasan akses (lokasi yang tidak menyediakan layanan stau per satu ke user) misal di area publik yang tidak ada tempat untuk device (taman, halte, bis), media broadcast (TV, video) atau flyer/pamflet.

Ok, that’s my 2 cents. QRIS sudah diarahkan oleh pemerintah sebagai salah satu metode utama pembayaran non tunai. Jadi sudah seharusnya juga semua skenario, semua use case, setidaknya bisa diakomodir oleh QRIS. Harapannya QRIS bisa masuk di semua metode transaksi yang ada. Kalau kata anak anak baru di komplek (NKOTB) “ You got the right stuff, baby. You’re the reason why I sing this song

Originally published at https://www.linkedin.com.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Sandi Fajariadi
Sandi Fajariadi

Written by Sandi Fajariadi

10+ years deep in payment systems, always curious about QRIS. Let's talk!

No responses yet

Write a response